Sabtu, 09 Januari 2010

MENCIPTAKAN MODEL PEMBELAJARAN BERMUTU


Oleh :Ani Aniangsih,SP.d
SLB Aditya Grahita

a. Pengertian Pembelajaran,Belajar,dan Mengajar
Unsur yang harus dipahami oleh seorang guru sebelum melaksanakan kegiatan proses Belajar
Mengajar adalah memahami dulu arti dari Pembelajaran , belajar dan mengajar. Sangat tidak relevan jika guru dalam Proses Belajar dan Mengajar (PBM) tidak memahami pengertian
tersebut ,sebab berangkat dari definisi itulah seorang guru dapat memahami tugas keprofesian
nya dan dengan bekal pemahaman tersebut seorang guru dapat menghasilkan sebuah proses
Belajar Mengajar yang bermutu bagi siswanya.
( Degeng,1989) menyebutkan Pembelajaran adalah upaya membelajarkan siswa. Sedangkan
Belajar , adalah suatu aktivitas yang mengungkapkan perubahan tingkah laku ( behavioral -
change ) pada individu belajar. Mengajar , adalah proses membantu siswa memperolah
informasi , ide , keterampilan , nilai , cara berfikir , sarana , untuk mengekspresikan dirinya
dan cara-cara belajar, bagaimana belajar. (jojce, Wield And Shirs , 1992 ).
Berangkat dari ketiga pengertian tersebut , maka sebuah model pembelajaran bermutu dapat
diciptakan agar menghasilkan pendidikan yang bermutu.

b. Apa pembelajaran bermutu itu ?
Pembelajaran bermutu merupakan suatu proses belajar yang menimbulkan budaya belajar
dan dampak pembelajaran bagi siswa. Mengapa dikatakan bahwa dalam proses belajar
harus menimbulkan budaya belajar , hal ini mengisyaratkan pada guru bahwa pembelajaran
harus menjadikan semua siswa terlibat dalam proses belajar tanpa ada kecualinya. Belajar
harus menjadikan kebutuhan bagi siswa didalam maupun diluar kelas. Semua komunitas
kelas harus aktif dalam kegiatan belajar seperti : bertanya, menuliskan jawaban-jawaban
persolaan yang diajukan , mengerjakan hasil pengamatannya, dan hal ini harus menjadikan
belajar menjadi budaya.
c. Bagaimana menciptakan pembelajaran bermutu ?
dalam pembelajaran bermutu , harus terlihat dampaknya terhadap diri siswa , seperti
perubahan pada tingkah laku, bertambah keahliannya, atau siswa bertambah kritis cara
berpikirnya maupun bertindaknya.

Dalam konteks model pembelajaran bermutu , pembelajaran harus inovatif dan penuh tantangan bagi siswa , dan guru harus mau keluar dari model pembelajaran tradisional , bahwa pada model pembelajaran ini siswa hanya mendengarkan ceramah atau mendengarkan penjelasan guru , lalu akhir pelajaran siswa menjawab pertanyaan pertanyaan yang diajukan guru.

Dalam nodel pembelajaran bermutu guru harus memperbanyak pembelajaran ekslorasi , yaitu pada pembelajaran ini siswa dituntut untuk lebih banyak bergerak atau berpindah tempat secara fisik , dan ruangan harus jadi pertimbanagan guru agar anak dapat bergerak secara leluasa. Misalnya dalam model penempatan bangku dan meja tidak selalu harus berjejer rapih dan berderet , tetapi harus selalu berpindah-pindah (moving) dan siswa terlibat dalam tugas kelompok pada meja yang berbeda-beda.
Dalam model pembelajaran yang bermutu , guru dituntut untuk senantiasa kreatif untuk menciptakan model-model pembelajaran yang bermakna bagi siswa. Dalam konteks model pembelajaran bermutu ini guru harus bisa mengungkapkan kemampuan siswanya, tidak hanya mengungkapkan kemampuan satu ranah mengingat (kognitif)saja , tetapi guru harus bisa juga mengungkapkan keterampilan ranah lainnya seperti pemahaman (Afektif) dan aspek keterampilan ( Psikomotor ).

model pembelajarannya siswa tidak bekerja sendiri tetapi harius senantiasa berkelompok sengan mempertimbangkan juga kemampuan individunya dalam kelompok tersebut. dalam hal ini guru harus membedakan kemampuan siswa yang berada diatas , yang sedang atau yang rendah sehingga dalam pembagian tugas akan berbeda cara pengerjaanya didalam kelompok.
untuk mencapai sasaran tujuan pembelajaran yang bermutu maka diperlukan metode atau cara yang tepat dan pengalaman belajar yang variatif agar siswa tidak bosan. sistem pendekatannya bisa dengan VAK ( Visual, Auditoris , dan Kinnaestetis).

Pembelajaran yang menggunakan sistem visual bisa dipraktekkan dengan melihat gambar, diagram, video , atau demonstrasi. Pada pembelajaran ini , siswa dapat menceritakan kembali , menganalisis yang dilihatnya , dan mencatat kejadian-kejadian yang dilihatnya. Pembelajaran lewat mendengarkan (Auditoris) , dipraktekkan dengan media radio , CD , kaset adan siswa mencatat hal-hal yang penting. pembelajaran yang terlibat secara fisik (Kinaestetis) , dapat dilakukan dalam suatu tugas seperti permainnan peran , simulasi , tugas-tugas praktek sehingga anak dapat terlibat langsung dan dapat bergerak mengekspresikan kemampuannya.
Pada prakteknya penggunaan VAK kadang-kadang tidak berdiri sendiri akan tetapi kadang-kadang juga harus digabungkan dalam pengkondisiannya.
Untuk menuju model pembelajaran yang bermutu harus menerapkan pendekatan pembelajaran yang menyenangkan , dalam hal ini yaitu PAIKEM ( Pembelajaran yang Aktif, Inovatif , Kreatif , Efektif dan Menyenangkan ).

Pembelajaran yang menyenangkan tujuannya agar situasi dalam pembelajaran baik didalam maupun di luar kelas tidak menimbulkan kekakuan atau menakutkan siswa , sehingga akan menimbulkan dampak yang positif bagi siswa yaiti memunculkan kreatifitas dan aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Perlu diingat guru , bahwa pengertian pembelajaran yang menyenangkan tidak selalu identik dengan kegiatan nyanyi-nyanyi saja , tetapi bisa dimulai dari : pengaturan ruangan yang menarik dan nyaman.
Hal ini penting sekali dilakukan oleh seorang guru sebelum memulai pembelajaran. Penerangan kelas yang memadai dan ventilasi udara yang bagus turut menunjang dalam menciptakan pembelajaran yang menyenangkan. Pengaturan tempat duduk yang tidak statis yaitu siswa bisa berpindah-pindah tempat sesuai kebutuhan pembelajaran juga merupakan hal yang sangat diperlukan.
Selanjutnya penyediaan media/alat penunjang pembelajaran yang memadai , tak kalah pentingnya dalam menciptakan model pembelajaran bermutu, dan yang terahir guru harus senantiasa ramah , penuh perhatian dan kasih sayang kepada siswanya , dengan tetap mengimplementasikan mantera " love is a beautiful atau " I Love You Full " terhadap siswa agar siswa merasa aman , nyaman , dan dihargai. **